Cari Blog Ini

PENGANTAR MANAJEMEN





I.             PENGERTIAN MANAJEMEN

          Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus, atau mengelola.
Pertanyaan yang muncul adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, bagaimana mengaturnya, dan di mana harus diatur?
          Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjelaskan objek pengelolaan manajemen. Oleh karena itu manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengerahkan sumber daya manusia organissai yang dimiliki.

“Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.”

Pengertian manajemen menurut beberapa para ahli, antara lain sebagai berikut:

1.     Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni karena untuk melakukan suatu pekerjaan dibutuhkan ketrampilan khusus.
         
2.       Horold Koontz dan Cyril O’Donnel, manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

3.       G.R. Terry, manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkkan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Kesimpulan dari pengertian di atas, bahwa manajemen mengandung persamaan mendasar, yaitu terdapat aktivitas yang saling berhubungan, sebagai berikut:
1.   Organisasi sebagai wadah utama adanya manajemen.
2.       Manajer, yang memimpin dan memikul tanggung jawab penuh dalam organisasi.
3.       Aturan main dalam organisasi yang isebt dengan AD dan ART.
4.       Tujuan orgainasi yang ditetapkan sebelumnya.
5.       Perencanaan yang di dalamnya mengandung berbagai program yang akan dilaksanakan.
6.       Pengarahan yang memberikan jalan kepada sumber daya manusia yang ada dalam organisas.
7.       Teknik-teknik dan mekanisme pelaksanaan kegiatan organisasi.
8.       Mengawasan terhadap semua aktivitas organisasi agar tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
9.       Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan perencanaan.
10.   Penempatan personalia sesuai dengan keahlian atau profesionalitas pekerjaaan masing-masing.
11.   Evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan.
12.   Pertanggungjawaban akhir dari semua aktivitas yang telah dilaksanakan sesuai dengan tugas dan kewajiban personal organisasi.


II.           RUANG LINGKUP MANANAJEMEN

          Sebagai ilmu, manajemen memiliki teori yang sudah teruji, terutama berhubungan dengan teori manajemen ilmiah, organisasi klasik, dan teori perilaku organisasi.

          Teori manajemen ilimiah memfokuskan kajiannya pada pentingnya keberadaan dan peran manajer dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut teori manajemen ilmiah, penciptaan iklim yang kondusif bagi perusahaan sangat bergantung pada sumber daya manusia yang menggerakkan perusahaan. Apabila sumber daya manusianya lemah, meskipun memiliki modal dan fasilitas yang memadai, perusahaan tidak akan bisa meraih keberhasilan.

          Dalam teori organisasi klasik sebagaimana dikemukakan oleh B.I. Fayol (1841 -1925), pembahasan tugas manajemen sebagai berikut:
1.           Technical :  kegiatan memproduksi barang dan pengorganisasian.
2.           Commercial : kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3.           Financial : kegiatan pembelanjaan.
4.           Security : kegiatan menjaga keamanan
5.           Accountancy : kegiatan akuntansi
6.           Managerial : melaksanakan fungsi manajemen.

CIRI-CIRI BAHWA MANAJEMEN SEBAGAI ILMU:

1.         Memiliki teori manajemen yang telah teruji secara ilmiah
2.         Berkembang secara sitematis dan mengedepankan objektifitas hasil-hasil penelitian
3.         Didukung oleh ilmu-ilmu yang sangat signifikan, yaitu ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, sosiologi, dan psikologi
4.         Rasional.


III.          KEGUNAAN MANAJEMEN

1.         Kegunaan teoritis: penelitian manajemen, fungsi, dan prinsip manajemen.
2.         Kegunaan praktis: penerapan teori dalam organisasi dan perusahaan.
3.         Kegunaan normatif: cara kerja perusahaan yang bertitik tolak pada aturan etika yang berlaku dalam perusahaan
4.         Kegunaan psikologis tentang perkembangan dan pertumbuhan organisasi yang sesuai dengan keinginan karyawan dan manajemen perusahaan.
5.         Kegunaan sosiologis: hubungan antar personal dalam perusahaan/organisasi dengan situasi dan kondisi sosial.
6.         Kegunaan fungsional: fungsi-fungsi manajemen sejak perencanaan sampai dengan evaluasi dan rekomendasi yang bermaksud meningkatkan kesadaran para pegawai, taat pada norma-nrma perusahaan, kesatuan komando, dan profesional.
7.           Kegunaan kompetitif: kekuatan daya saing organisasi/perusahaan dengan senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan.
8.           Kegunaan pendayagunaan waktu anggaran yang dimiliki perusahaan dengan cara efektif dan efisien.
9.           Kegunaan kepuasan kerja: sebagai aktualisasi individu dalam pekerjaan dengan cara yang bijaksana.


IV.         PRINSIP-PRINSIP DAN MACAM-MACAM MANAJEMEN

Prinsip artinya titik tolak yang mendasari adanya pelaksanaan.
Prinsip = asas = dasar = landasan

Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan dengan mengutip pandangan Henry Fayol, yaitu sebagai berikut:
1.           Division of work (asas pembagian kerja)
2.           Authority and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab)
3.           Disciplin (asas disiplin)
4.           Unityof command (asas kesatuan perintah)
5.           Unity of direction ( asas kesatuan tujuan atau arah)
6.           Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan umum di atas kepentingan pribadi)
7.           Remuneration of personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
8.           Centralization (asas pemusatan wewenang)
9.           Scalar of chain (asas hierarki atau asas rantai berkala)
10.       Order (asas keteraturan)
11.       Equity(asas keadilan)
12.       Initiative (asas inisiatif)
13.       Esprit de corps (asas kesatuan)
14.       Stability of turn over personnel (asas kestabilan masa jabatan)

1.           Division of work

          Prinsip pembagian kerja merupakan prinsip yang sangat penting dalam manajemen, sehingga prinsip ini harus diterapkan, karena:
a.   Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda
b.   Setiap jenis lapangan kerja membutuhkan tenaga ahli yang berbeda-beda
c.   Setiap pekerja memiliki pengalaman kerja yang berbeda
d.   Mentalitas pekerja yang berbeda
e.   Penggunaan waktu yang berbeda
f.     Latar belakang kehidupan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang berbeda.
g.   Otak dan tingkat pendidikan yang berbeda.

2.           Authority and responsibility

          Wewenang dan tanggung jawab terberat dalam perusahaan dipegang oleh manajer. Tugasnya adalah memanfaatkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin dengan melaksanakan aktivitas organisasi secara efektif dan efisien. Manajer membawahi pegawai yang memiliki jabatan berbeda-beda.

          Dengan wewenang dan tanggung jawabnya yang berat, dalam perusahaan, terdapat beberapa tingkatan manajer,sebagai berikut:
a.           Top managers atau manajer utama, yang bertugas menetapkan kebijakan operasional dan mengarahkan organisasi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Manajer utama atau manajer puncak adalah pemegang kendali umum perusahaan yang memberikan sebagian wewenang dan tanggung jawabnya kepada manajer yang berada di bawahnya.

b.           Middle managers atau manajer menengah, memiliki tugas sebagai pengarah kegiatan yang implementatif yang disesuaikan dengan instruksi manajer utama.

c.           First legts managers atau manajer garis pertama, sebagai pengawas kerja seluruh karyawan, misalnya supervisor yang mengawasi kinerja sales promotion, kepala gudang yang mengawasi seluruh pegawai pergudangan barang.

Tugas-tugas penting manajer menurut Hani Handoko:
a.           Bekerja dengan dan melalui orang lain
b.           Memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dengan menetapkan skala prioritas
c.           Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
d.           Berpikir secara analitis dan konseptual
e.           Menjadi mediator yang andal
f.             Menjadi politisi yang mampu memasarkan visi dan misinya
g.           Menjadi diplomat yang mewakili perusahaannya dengan baik.

3.           Discipline

          Semua pegawai, baik atasan maupun bawahan wajib patuh terhadap peraturan organisasi yang telah disepakati.

4.           Unity of command

Kesatuan perintah artinya perintah berada di tingkat pimpinan tertinggi. Bawahan hanya melaksanakan pekerjaan sesuai perintah atasannya dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasannya..

5.           Unity of direction

          Walaupun dalam organisasi selalu terdiri atas berbagai bidang, dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing, seluruh pelaksanaan kegiatan diarahkan pada satu tujuan organisasi.

6.           Subordination of individual interest into general interest
Kepentingan organisasi harus didahulukan daripada kepentingan pribadi, karena kesuksesan organisasi akan berdampak positif bagi kehidupan pribadi, baik sebagai manajer maupun sebagai karyawan biasa.

7.           Remuneration of personnel

Prinsip ini berakar pada prinsip keadilan, upah diukur dari tingkat kesulitan pekerjaan. Jabatan dan tanggung jawab yang besar harus didukung oleh upah yang seimbang dengan beban yang dipikulnya. Kesulitan pekerjaan bukan diukur oleh kelelahan seseorang dalam bekerja, melainkan oleh faktor keahlian atau ketrampilan dan profesionalitasnya.

8.           Centralization

Prinsip ini berpandangan bahwa setiap organisasi senantiasa memiliki pusat kekuasaan dan wewenang instruksional. Kemudian pusat membagikan kekuasaannya ke daerah, cabang, sampai tingkat unit atau ranting.
                                    
9.           Scalar of chain

          Prinsip penyaluran perintah dan tanggung jawab bersifat hierarkis, artinya sesuai dengan kapasitas dan wewenangnya. Tidak salah kaprah, seperti memberi perintah melakukan desain produk kepada manajer pemasaran

10.       Order

Asas ketertiban atau keteraturan berkaitan dengan norma yang berlaku dalam organisasi atau perusahaan. Ketertiban dapat bersifat material perusahaan maupun ketertiban dalam arti sosial. Ketertiban material menyangkut inventaris kantor atau organisasi yang harus dipergunakan untuk sepenuhnya kepentingan organisasi. Misalnya inventaris kendaraan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi/keluarga.

Adapun ketertiban yang berkaitan dengan aspek sosial, yaitu dalam menempatkan karyawan dalam orgaisasi/perusahaan harus sesuai dengan keahliannya.

11.       Equity

Prinsip persamaan bukan berarti sama rata dan sama rasa, tetapi harus proporsional dengan wewenang dan tanggung jawabnya, misalnya dalam tunjangan. Begitu pula dalam pemberian sanksi bagi yang melanggar, harus proporsional dengan besar kecilnya pelanggaran.

12.       Initiative

Manajer harus memberikan dorongan kepada seluruh bawahannya untuk berinisiatif sendiri mengembangkan kinerjanya, tetapi harus tetap searah dengan visi dan misi perusahaan.

13.       Esprit de corp

          Prinsip ini bertitik tolak dari kesatuan visi dan misi yang ditetapkan organisasi atau perusahaan. Semua komponen organisasi merupakan sistem yang terpadu. Seluruh karyawan bagaikan jaring laba-laba yang bersatu sebagai team work yang solid untuk memperjuangkan perusahaan.

14.       Stability of turn-over of personnel

          Prinsip stabilitas jabatan berkaitan dengan kesinambungan kinerja organisasi atau perusahaan. Manajemen yang baik yang dilaksanakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan sering mengganti pejabatnya. Karena dengan sering mengganti pejabat, pelaksanaan program akan kembali ke nol. Meskipun ada yang dapat melanjutkan, biasanya pergantian pejabat akan diikuti dengan pergantian kebijakan.

          Dalam prinsip manajemen, prinsip kestabilan jabatan mencakup situasi perusahaan yang membuat para karyawannya betah bekerja dan selalu berprestasi.


MACAM-MACAM MANAJEMEN

Sebagai sebuah sistem, manajemen dapat dilihat dari berbagai sudut pandang berikut:

1.           Management by objective

Yaitu manajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. Dalam manajemen sasaran, seluruh komponen yang ada diintegrasikan secara terpadu dan diarahkan sepenuhnya pada sasaran/ tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dalam organisasi, biasanya dibagi tiga, yaitu tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Dalam manajemen berdasarkan sasaran, diterapkan system pengawasan manajemen sehingga manajer dan karyawan bersama-sama menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu dan mengadakan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai.

2.           Management by structur

Manajemen struktur melihat organisasi dalam bentuk yang berbeda-beda, tetapi merupakan system yang komponen-komponennya secara keseluruhan saling berhubungn. Struktu-struktur dalam organisasi merupakan tim yang terorganisasi yang membentuk suatu kinerja terpadu.

Manajemen struktur menurut David Evans, memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

a.         Tugas individu yang jelas
b.         Jabatan yang jelas
c.         Wewenang dan tanggung jawab yang jelas
d.         Deskripsi tugas dan jabatan yang jelas
e.         Hubungan antar unit kerja dan hubungan antar tugas yang jelas.

3.         Management by technique

        Yaitu manajemen dengan mengutamakan teknik pengelolaan organisasi secara optimal sehingga tetcapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Dalam manajemen teknik,terdapat pembahasan  sebagai berikut:

a.           Aktivitas yang berkaitan secara langsung dengan rencana yang telah ditetapkan.
b.           Berbagai alat yang menunjang terlaksananya kegiatan.
c.           Penentuan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan yang dimaksudkan.
d.           Cara-cara pelaksanaan kegiatan.
e.           Pemilihan orang yang memiliki ketrampilan atau keahlian dan pengalaman sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan.

4.           Management by people

Artinya manajemen pada aspek personal, yaitu manajemen yang mengutamakan orang sebagai pelaksana seluruh rencana organisasi.

Manajer yang kepemimpinannya memakai pendekatan manajemen personalia adalah manajer yang senantiasa memberikan motivasi dan penghargaan bagi kinerja anak buahnya. Penghargaan yang diberikan sepenuhnya didasarkan pada potensi, loyalitas, komitmen, dan prestasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh anak buahnya.

5.           Management by information

Manajemen dengan pendekatan informasi adalah pengelolaan organisasi yang berpusat pada peran pentingnya informasi bagi kemajuan dan kinerja organisasi.

Informasi yang dikelola dengan baik memberikan keuntungan bagi organisasi, sebagai berikut:
a.           Bahan musyawarah yang berkaitan secara langsung dengan materi yang dibicarakan.
b.           Alasan untuk dilakukan pengambilan keputusan.
c.           Bahan pertimbangan pembuatan rencana kegiatan.
d.           Untuk bahan perencanaan lanjutan.
e.           Peningkatan kompetensi organisasi.
f.             Melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang mengancam masa depan organisasi.
g.           Menambah wawasan kepemimpinan daam berorganisasi.
h.           Meningkatkan kinerja perusahaan.
i.             Meyakinkan pihak luar dalam melakukan hubungan kerja sama antar organisasi serta melakukan hubungan negosiasi dengan pihak-pihak yang akan mendukung perkembangan dan kemajuan organisasi.

6.           Management by environment

Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling organisasi.
Lingkungan yang sangat menentukan kemajuan organisasi adalah lingkungan masyarakat karena organisasi mengadakan kontak secara langsung dengan masyarakat. Perusahaan yang terus berkembang, akan berhubungan dengan kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan primer maupun yang sekunder atau kebutuhan komplementer. Contoh: organisasi sekolah atau lembaga pendidikan, pabrik tekstil, ormas, parpol, dan sebagainya, semuanya berkaitan dengan masyarakat. Karena itu hubungan antara organisasi dengan masyarakat perlu dikelola dengan baik.



Berdasarkan fungsinya, manajemen terdiri atas sebagai berikut:

a.           Manajemen sumber daya manusia

Adalah manajemen yang menempatkan manusia sebagai sumber organisasi terpenting dalam suatu proses manajerial. Manusia dalam organisasi bukan mesin yang bergerak seperti robot tanpa pikiran dan perasaan. Manusia adalah makhluk yang berpikir dan berperasaan. Untuk itu manajemen harus melihat sosok manusia dari sisi kemanusiaannya yang kompleks dan unik sebagai akibat dari potensi akal dan jiwanya.

b.           Manajemen produksi

Pertimbangan yang harus dilakukan oleh manajer produksi adalah sebagai berikut:
1.           Jenis barang yang diproduksi
2.           Barang-barang yang meupakan kebutuhan primer, sekunder, atau kebutuhan komplementer.
3.           Harga barang, apakah terjangkau seluruh kalangan masyarakat.
4.           Barang-barang yang hanya terjangkau oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas, atau hanya kalangan kelas atas.
5.           Barang-barang yang cepat habis seperti makanan, atau barang-barang yang lama habis, seerti barang elektronik, kendaraan, alat yang berupa mesin, kendaraan, dan sejenisnya.
6.           Barang-barang musiman, karena tuntutan situasi, misalnya barang-barang yang hanya dibeli pada saat tahun baru, musim kampanye parpol, dan sejenisnya.

c.           Manajemen pembiayaan atau permodalan

Manajemen pembiayaan atau permodalan juga disebut dengan istilah manajemen keuangan. Dalam manajemen keuangan dibicarakan tiga hal pokok yang amat penting, yaitu:

a.           Berapa jumlah uang yang dimiliki perusahaan.
b.           Bagaimana memperoleh dana tambahan bagi perusahaan
c.           Berapa jumlah laba yang telah diterima perusahaan.

Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan organisasi. Orang yang berperan dalam pengelolaan keuangan memiliki jabatan manajer keuangan, kepala bagian keuangan, dan bendahara. Pengelolaan keuangan ini berdasarkan pada keputusan yang diambil oleh manajer utama perusahaan yang bersangkutan, baik melalui musyawarah maupun otoritas jabatannya.

d.           Manajemen pemasaran

Manajemen pemasaran adalah kajian manajemen yang menitik-beratkan pada:
1.           Pengelolaan produksi barang di pasaran
2.           Pendistribusian barang
3.           Promosi
4.           Penjualan barang

e.           Manajemen strategis

Manajemen strategis adalah suatu proses untuk menempatkan posisi organisasi pada titik stategis agar perkembangannya senantiasa memperoleh keuntungan.

Dalam manajemen strategis selalu diupayakan suatu tindakan yang meliputi pemeriksaan dan penelitian secara lebih mendalam terhadap seluruh rencana organisasi yang akan dilaksanakan. Pemilihan strategi dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini dan yang telah diperkirakan untuk yang akan datang.


Berdasarkan model yang biasa diterapkan, manajemen terdiri atas beberapa jenis, sebagai berikut:

1.           Manajemen Ilmiah

Tokoh manajemen ilmiah adalah F.W. Taylor (USA) dan H. Fayol (Perancis). Manajemen ilmiah adalah manajemen yang didasarkan pada persyaratan-persyaratan ilmiah, Yang dimaksud persyaratan ilmiah adalah:

a.           Segala sesuatu yang disusun secara sistematis dan logis.
b.           Berdasarkan kepada observasi yang objektif
c.           Dapat diteliti dan uji validitasnya
d.           Memiliki teori yang dapat digunakan sebagai kerangka analisis
e.           Bersifat dialektis
f.             Mengandung kebenaran relatif
g.           Berdiri sendiri sesuai dengan disiplin keilmuannya
h.           Rasional dan dapat diterapkan sesuai dengan jenis keilmuannya yang bersifat terapan.

2.           Manajemen Paternalistik atau Kebapaan

Ciri-cirinya:
-        Pelaksanaan manajerial berpusat pada petunjuk dan kehendak pimpinan sebagai penguasa tunggal.
-        Seorang manajer/leader dalam organisasi akan memandang bahwa semua pegawai adalah anak-anak yang harus diperhatikan, diayomi, dan tidak diberikan kepercayaan sepenuhnya.
-        Pengawasan kepada pegawai seperti mengawasi anak sendiri
-        Pegawai dipandang belum menguasai sepenuhnya kinerja organisasi, sehingga harus diberi petunjuk oleh pimpinan.
-        Tidak begitu peduli dengan proses kaderisasi.

3.           Manajemen Tradisional

Adalah proses manajerial organisasi yang berpegang pada aturan-aturan yang telah lama berlaku secara turun temurun. Tradisi yang telah berusia ratusan tahun dijadikan satu-satunya model pengelolaan organisasi. Misalnya, manajemen Pondok Pesantren.

4.           Manajemen Sistematis

Adalah manajemen yang melakukan praktek manajerial terhadap jalannya roda organisasi dengan merangkai seluruh kegiatan secara tersusun sesuai tugas dan fungsinya. Kegiatan disusun dengan tertib, diklasifikasi menurut urutan yang telah disepakati.

5.           Manajemen Terbuka

Manajemen terbuka (open management) adalah pelaksanaan manajerial suatu organisasi yang dapat diketahui oleh seluruh komponen organisasi. Seluruh manajer dan karyawan organisasi diajak bermusyawarah dan membahas seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan hingga pada laporan pertanggungjawaban yang terbuka. Pegawai organisasi diberi kesempatan memberikan masukan berupa sumbangan pikiran, sanggahan, kritik, dsb untuk menyempurnakan rencana pelaksanaan kegiatan organisasi.

6.           Manajemen Demokratis

Dalam manajemen demokratis, seluruh karyawan memiliki hak berpendapat dan memberikan kritik konstruktif bagi organisasi. Hubungan atasan dengan bawahan terjalin dengan baik karena keduanya banyak terlibat dalam dialog yang terbuka sesuai dengan asas demokrasi. Manajemen demokrasi bukanlah demokrasi liberal yang memberikan kebebasan kepada personal organisasi tanpa ada batasan. Demokrasi yang dilaksanakan tetap mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlaku dalam organisasi.


KESALAHAN DALAM MANAJEMEN (MISMANAGEMENT)

Mismanagement artinya kesalahan dalam proses manajerial pada suatu organisasi.

Kesalahan manajemen dapat disebabkan oleh:
1.           Belum ada pola struktur organisasi yang seragam
2.           Belum ada kesatuan bahasa dalam manajemen
3.           Belum ada minat manajemen di beberapa pejabat pimpinan
4.           Belum ada keseragaman tentang cara dan tata kerja antara instansi yang astu dengan yang lain
5.           Pelaksanaan pengawasan yang tidak efektif
6.           Koordinasi yang kurang tepat
7.           Rencana yang tidak sesu ai dengan kesanggupan ataupun kemampuan pelaksanaan rencana itu.
8.           Terjadi perbedaan pendapat antara pejabat pimpinan dan pelaksana
9.           Pimpinan merasa lebih berhak dan merasa lebih
10.       Birokrasi yang berbelit-belit
11.       Tugas dan kewajiban pegawai yang tidak sesuai dengan keahliannya
12.       Adanya dualism kepemimpinan
13.       Tidak dibuat skala prioritas kegiatan
14.       Tidak pernah melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN DALAM MANAJEMEN

1.           Prinsip Efisiensi dan Efektivitas

Efisiensi dan efektivitas merupakan yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip manajemen.Agar prinsip efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana, maka semua objek organisasi harus dikelola dengan baik. Untuk itu harus dilakukan penyusunan rencana yang diorganisasikan dengan baik dan terpola.

2.           Prinsip Pengelolaan

Manajer yang baik selalu bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang fungsional, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan.

3.           Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan

Sebagai tanggung jawab manajer, pengutamaan tugas pengelolaan bukan semata-mata berkaitan dengan manajerial internal karena manajerial internal sangat berkepentingan dan memiliki hubungan fungsional dengan manajerial eksternal. Misalnya, bagian produksi bekerja sama dengan bagian promosi, dan bagian promosi berhubungan langsung dengan masyarakat.

4.           Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Manajer harus memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, tidak bertele-tele, tegas, lugas, tuntas, dan berkuaitas. Manajer yang baik tidak menyalahkan bawahan, tetapi megingatkan dan menyarankan. Demikian pula, bawahan yang baik tidak pernah menggugat dan gusar kepada atasan, tetapi meluruskan dan menyadarkan sepanjang masih dalam konteks dan aturan yang ada.

5.           Prinsip Kerja Sama

Prinsip kerja sama didasarkan pada pengorganisasian dalam manajemen. Semua tugas dan kewajiban manajer tidak diborong oleh satu orang, tetapi dikerjakan menurut keahlian dan tugasnya masing-masing, sehingga beban kerjanya tidak menumpuk di satu tempat, sedangkan di tempat lain tidak ada yang dikerjakan.

0 comments:

Posting Komentar